Keunikan dan Kebudayaan Kota Jombang
Kebudayaan, Makanan dan
Ciri Khas Kota Jombang
Kabupaten Jombang adalah sebuah kabupaten yang terletak di bagian tengah Provinsi Jawa Timur. Jombang juga dikenal dengan sebutan Kota Santri, karena banyaknya sekolah pendidikan Islam (pondok pesantren) di wilayahnya. Bahkan ada pameo yang mengatakan Jombang adalah pusat pondok pesantren di tanah Jawa karena hampir seluruh pendiri pesantren di Jawa pasti pernah berguru di Jombang. Di antara pondok pesantren yang terkenal adalah Tebuireng, Denanyar, Tambak Beras, Pesantren Attahdzib (PA), dan Darul Ulum (Rejoso). Banyak tokoh terkenal Indonesia yang dilahirkan di Kabupaten Jombang, di antaranya adalah Presiden Republik Indonesia ke-4 yaitu KH Abdurrahman Wahid, pahlawan nasional KH Hasyim Asy'ari dan KH Wahid Hasyim, tokoh intelektual Islam Nurcholis Madjid, serta budayawan Emha Ainun Najib dan seniman Cucuk Espe.
Konon, kata Jombang merupakan akronim dari kata berbahasa Jawa yaitu ijo (Indonesia: hijau) dan abang (Indonesia: merah). Ijo (hijau) mewakili kaum santri (agamis), dan abang (merah) mewakili kaum abangan (nasionalis/kejawen). Kedua kelompok tersebut hidup berdampingan, dan harmonis di Kabupaten Jombang. Bahkan kedua elemen ini digambarkan dalam warna dasar lambang daerah Kabupaten Jombang.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jombang
Selain itu, Kabupaten Jombang mempunyai
beberapa macam bentuk kesenian rakyat, seperti: Besutan, Ludruk, Jaran Kepang
Dor, Hadrah, Kentrung, Sandur, Wayang Krucil, Wayang Topeng, Wayang Kulit dan
sebagainya; di mana semua itu mencerminkan kearifan lokal masyarakat Jombang
yang memiliki ragam berbeda dengan etnis Jawa Timuran yang lainnya (Nasrul
llah, wawancara 2005). Ciri khas kebudayaan masyarakat Jombang tercermin dalam
adat-istiadat bahasa dialek dan kesenian mereka.
Jombang identik dengan Ludruk. Sebab, menurut sejarahnya, kesenian rakyat ini lahir dari tangan para seniman Jombang sebagai aset kesenian “kota santri”, bernama Wak Rebo. Pada tahun 1920-an saat penjajahan Belanda, seniman yang konon tinggal di Desa Kebun agung, Kecamatan Ploso, Jombang itu berjuang mempertaharrkan hidup dengan menjual jasa sebagai pengamen.
Dengan sedikit kepandaian menari dan mengidung, Wak Rebo ngamen dari rumah ke rumah ke luar masuk desa. Untuk menutup jati dirinya, ia membedaki wajahnya coreng moreng seperti orang gila. Ini terpaksa dilakukan supaya tidak malu dan semata untuk mendapatkan sesuap nasi. Dandanan dan tarian sekenanya itu, ternyata justru sering mengundang tawa. Genik Lakunya pun menarik perhatian penonton.
Padahal, musik yang megiringinya cuma “gamelan garingan”. Yokui, orkestrasi mulut yang dilantunkan di sela kidungnya.
Iwak bandeng numpak kreta … plak … nong . . . plak ….
iwak teri dowo buntute … yo “aman . .. .”Iak . . . nang …plak . . . nang ….
Nek seneng ketok mota kate dirabi gak kuat blanjane … plak … nang … plak . … neng .. . ! dilanjutkan dengan kidungan lain atau gending yang dikuasainya.
Kesenian model Wak Rebo itu, dalam perkembagnannya kemudian oleh Wak Santik, seniman asal Desa Ceweng, Kecamatan Diwek dilengkapi dengan alat musik ken dang. Personilnya pun ditambah dua orang, yakni : Amir dan Pono. Namun dandanannya tetap ala Wak Reba. Setiap ngamen, ketiganya memoles mukanya coreng moreng. Hanya yang satu orang, Pono, mengenakan busana wanita, yang kemudian disebut sebagai “wedokan”. Hadimya kelompok seniman Santik itu, agaknya, membuat tontonan seni jalanan ini menjadi lebih segar dan menciptakan gerak laku kegembiraan dan lebih menarik perhiltian.
Kemudian tarian ini dikenal sebagai kesenian lerok. Dan dalam perjalanannya lalu mengalami beberapa modifikasi. Pendudukng tari ditambah, cerita bervariasi dan dilengkapi seperangkat orkestrasi gamelan. Maka jadilah kesenian baru yang disebut “Ludruk”.
Sumber : https://jawatimuran.wordpress.com/2012/10/26/ludruk/\
Besutan
Besutan adalah kesenian tradisional asli
Kabupaten Jombang yang merupakan pengembangan dari Kesenian Lerok dan merupakan
cikal bakal Kesenian Ludruk. Kesenian Lerok merupakan kesenian yang bersifat
amen. Pelakunya berpindah dari satu keramaian ke keramaian lain untuk
menyuguhkan pertunjukan teater sederhana. Pelakunya semula tunggal yang
melakukan monolog dan dalam perkembangannya pelakunya lebih dari satu orang.
Lakon yang dibawakan merupakan cerminan dari kehidupan sehari-hari. Dari
bermacam-macam lakon yang disuguhkan, ternyata yang menggunakan tokoh Besut
paling digemari penonton. Lama kelamaan, karena lebih sering melakonkan Besut,
maka keseniannya kemudian disebut Besutan.
Kata besutan berasal dari kata besut. Besut itu sendiri merupakan akronim dari kata beto maksud (membawa pesan). Ada juga yang mengatakan besut berasal dari katabesot (menari). Besut merupakan nama tokoh utama dalam teater Besutan. Tokoh Besut merupakan sosok laki-laki yang cerdas, terbuka, perhatian, kritis, transformatif, dan nyeni.
Dalam lakon Besutan, tokoh yang selalu hadir antara lain: Besut, Rusmini, Man Gondo, Sumo Gambar, dan Pembawa Obor.
Busana Besut sangat sederhana. Tubuhnya dibalut kain putih yang melambangkan bersih jiwa dan raganya. Tali lawe melilit di perutnya melambangkan kesatuan yang kuat. Tutup kepalanya merah melambangkan keberanian yang tinggi. Busana Rusmini merupakan busana tradisional Jombang, menggunakan kain jarik, kebaya, dan kerudung lepas. Man Gondo berbusana Jawa Timuran, sedang Sumo Gambar berbusana ala pria Madura
Sumber : http://cak-madji.blogspot.in/2013/01/besutan-teater-tradisional-jombang.html
Jaran Kepang Dor
Kesenian tradisional Jaran Dor sudah ada di Jombang sejak masa penjajahan Belanda. Pada tahun 1925 berdirilah grup jaran dor di Desa Kemambang, Diwek, beranggotakan 14 orang. Saat ini, dari sejumlah itu, hanya tersisa satu, yaitu Yasmo (usia 106 tahun) warga Desa Jatirejo Barat.
Jaran dor merupakan kesenian tradisional kudalumping asli Jombang. Perbedaan yang kentara dengan jaranan lain dan menjadi ciri khasnya adalah alat musik jidor yang saat ditabuh berbunyi dor.
Sumber : https://brangwetan.wordpress.com/2009/03/27/lebih-dekat-dengan-kesenian-jaran-dor-jombangan/.
Kikil sendiri adalah kakinya sapi atau kerbau. kikil ini merupakan baan
dasar makanan khas kiki jombang ini, Kikil dimasak dengan suhu tinggi dan
dengan waktu yang lumayan lama, ditambah dengan bumbu-bumbu khas, dikasih
santan dan bahan-bahan pendukung. Jadilah makanan khas kikil Jombang. Kikil ini
akan terasa lebih enak jika dimakan pakai nasi. Untuk tambahan nasi kikil
ditambah dengan kering tempe atau tahu, diberi sayur bung/bambu yang masi muda
dan empal daging atau jeroan sapi yang dimasak bacem. Dalam penyajiannya
menggunakan daun pisang yang dibentuk pincuk.
3. Pecel Rengkek
Alamat: Jalan Raya Japanan, Mojowarno, Kec. Jombang, Jawa Timur 61475
https://www.sedangliburan.com/2016/08/tempat-wisata-jombang.html
Kabupaten Jombang adalah sebuah kabupaten yang terletak di bagian tengah Provinsi Jawa Timur. Jombang juga dikenal dengan sebutan Kota Santri, karena banyaknya sekolah pendidikan Islam (pondok pesantren) di wilayahnya. Bahkan ada pameo yang mengatakan Jombang adalah pusat pondok pesantren di tanah Jawa karena hampir seluruh pendiri pesantren di Jawa pasti pernah berguru di Jombang. Di antara pondok pesantren yang terkenal adalah Tebuireng, Denanyar, Tambak Beras, Pesantren Attahdzib (PA), dan Darul Ulum (Rejoso). Banyak tokoh terkenal Indonesia yang dilahirkan di Kabupaten Jombang, di antaranya adalah Presiden Republik Indonesia ke-4 yaitu KH Abdurrahman Wahid, pahlawan nasional KH Hasyim Asy'ari dan KH Wahid Hasyim, tokoh intelektual Islam Nurcholis Madjid, serta budayawan Emha Ainun Najib dan seniman Cucuk Espe.
Konon, kata Jombang merupakan akronim dari kata berbahasa Jawa yaitu ijo (Indonesia: hijau) dan abang (Indonesia: merah). Ijo (hijau) mewakili kaum santri (agamis), dan abang (merah) mewakili kaum abangan (nasionalis/kejawen). Kedua kelompok tersebut hidup berdampingan, dan harmonis di Kabupaten Jombang. Bahkan kedua elemen ini digambarkan dalam warna dasar lambang daerah Kabupaten Jombang.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jombang
Jombang identik dengan Ludruk. Sebab, menurut sejarahnya, kesenian rakyat ini lahir dari tangan para seniman Jombang sebagai aset kesenian “kota santri”, bernama Wak Rebo. Pada tahun 1920-an saat penjajahan Belanda, seniman yang konon tinggal di Desa Kebun agung, Kecamatan Ploso, Jombang itu berjuang mempertaharrkan hidup dengan menjual jasa sebagai pengamen.
Dengan sedikit kepandaian menari dan mengidung, Wak Rebo ngamen dari rumah ke rumah ke luar masuk desa. Untuk menutup jati dirinya, ia membedaki wajahnya coreng moreng seperti orang gila. Ini terpaksa dilakukan supaya tidak malu dan semata untuk mendapatkan sesuap nasi. Dandanan dan tarian sekenanya itu, ternyata justru sering mengundang tawa. Genik Lakunya pun menarik perhatian penonton.
Padahal, musik yang megiringinya cuma “gamelan garingan”. Yokui, orkestrasi mulut yang dilantunkan di sela kidungnya.
Iwak bandeng numpak kreta … plak … nong . . . plak ….
iwak teri dowo buntute … yo “aman . .. .”Iak . . . nang …plak . . . nang ….
Nek seneng ketok mota kate dirabi gak kuat blanjane … plak … nang … plak . … neng .. . ! dilanjutkan dengan kidungan lain atau gending yang dikuasainya.
Kesenian model Wak Rebo itu, dalam perkembagnannya kemudian oleh Wak Santik, seniman asal Desa Ceweng, Kecamatan Diwek dilengkapi dengan alat musik ken dang. Personilnya pun ditambah dua orang, yakni : Amir dan Pono. Namun dandanannya tetap ala Wak Reba. Setiap ngamen, ketiganya memoles mukanya coreng moreng. Hanya yang satu orang, Pono, mengenakan busana wanita, yang kemudian disebut sebagai “wedokan”. Hadimya kelompok seniman Santik itu, agaknya, membuat tontonan seni jalanan ini menjadi lebih segar dan menciptakan gerak laku kegembiraan dan lebih menarik perhiltian.
Kemudian tarian ini dikenal sebagai kesenian lerok. Dan dalam perjalanannya lalu mengalami beberapa modifikasi. Pendudukng tari ditambah, cerita bervariasi dan dilengkapi seperangkat orkestrasi gamelan. Maka jadilah kesenian baru yang disebut “Ludruk”.
Sumber : https://jawatimuran.wordpress.com/2012/10/26/ludruk/\
Besutan
Kata besutan berasal dari kata besut. Besut itu sendiri merupakan akronim dari kata beto maksud (membawa pesan). Ada juga yang mengatakan besut berasal dari katabesot (menari). Besut merupakan nama tokoh utama dalam teater Besutan. Tokoh Besut merupakan sosok laki-laki yang cerdas, terbuka, perhatian, kritis, transformatif, dan nyeni.
Dalam lakon Besutan, tokoh yang selalu hadir antara lain: Besut, Rusmini, Man Gondo, Sumo Gambar, dan Pembawa Obor.
Busana Besut sangat sederhana. Tubuhnya dibalut kain putih yang melambangkan bersih jiwa dan raganya. Tali lawe melilit di perutnya melambangkan kesatuan yang kuat. Tutup kepalanya merah melambangkan keberanian yang tinggi. Busana Rusmini merupakan busana tradisional Jombang, menggunakan kain jarik, kebaya, dan kerudung lepas. Man Gondo berbusana Jawa Timuran, sedang Sumo Gambar berbusana ala pria Madura
Sumber : http://cak-madji.blogspot.in/2013/01/besutan-teater-tradisional-jombang.html
Jaran Kepang Dor
Kesenian tradisional Jaran Dor sudah ada di Jombang sejak masa penjajahan Belanda. Pada tahun 1925 berdirilah grup jaran dor di Desa Kemambang, Diwek, beranggotakan 14 orang. Saat ini, dari sejumlah itu, hanya tersisa satu, yaitu Yasmo (usia 106 tahun) warga Desa Jatirejo Barat.
Jaran dor merupakan kesenian tradisional kudalumping asli Jombang. Perbedaan yang kentara dengan jaranan lain dan menjadi ciri khasnya adalah alat musik jidor yang saat ditabuh berbunyi dor.
Sumber : https://brangwetan.wordpress.com/2009/03/27/lebih-dekat-dengan-kesenian-jaran-dor-jombangan/.
Selain
kebudayaan yang beraneka ragam di Jombang, Jombang juga memiliki makanan khas
yang terkenal, antara lain :
1. Kikil Khas Jombang
2. Es Degan khas Jombang
Es degan
khas jombang ini berbahan dasar Buah dari kelapa muda yang diserut kemudian
diberi gula dan es. Yang menjadikan khasnya Es degan ini mendapat bahan
tambahan yang berupa nata de coco, alpukat, dan durian yang dilengkapi dengan
susu cair.Tambahan-tambahan khas tersebut yang membuat es ini terasa nikmat.
3. Pecel Rengkek
Pecel rengkek, pasti anda bertanya-tanya apa sih rengkek itu?? nama
makanan khas pecel dini di ambil dari asal penjualnya yang kesemuanya kaum ibu
paruh baya membawa semacam box yang terbuat dari kayu dan tripleks, yang
orang-orang terkadang juga menyebut box ini dengan ronjot, ditaruh di atas
sepeda atau sepeda motor. Tempatnya itu di namakan rengkek, Nasi pecel ini di
sajika dengan pincuk yang menjadikan uniknya makanan ini.
4. Sego Sadukan
Sego Sadukan
ini ialah nasi bungkus yang isinya sekepal nasi, ada mie, lauk tahu-tempe diiris
kecil-kecil, dan kadang-kadang ada tambahan ikan teri di dalamnya. Sadhukan
artinya tendangan, mungkin karena porsinya yang minimalize itulah dinamakan
Sego Sadhukan, sekali tendang langsung bisa mencelat jauh atau sekali santap
langsung habis.
5. Onde-onde Kacang Merah
Onde-onde
Kacang Merah ini terbuat dari bahan dasar tepung beras ketan yang ditaburi
dengan wijen, untuk dalamnya diisi dengan kacang merah. Makanan khas ini sangat
cocok untuk di jadikan oleh-oleh sewaktu anda berkunjung ke jombang.
https://makananindonesia-top.blogspot.com/2014/10/5-makanan-khas-jombang-yang-terkenal.html
Selain itu,
ternyata Jombang juga memiliki potensi destinasi wisata yang menyajikan
panorama alam yang indah. Tentu saja destinasi wisata tersebut merupakan suatu
kebanggan tersendiri bagi warga Jombang, antara lain :
1). Taman
Keplaksari
Taman
Keplaksari merupakan sebuah taman yang lebih dikenal dengan sebutan ruang
terbuka hijau (RTH). Taman ini sendiri memiliki lokasi yang cukup strategis, yakni
berada tepat di pinggir jalan raya. Hal inilah yang membuat taman ini selalu
ramai dikunjungi, terlebih di saat musim libur.
Taman yang
berada di perbatasan Surabaya-Jombang ini sangat cocok untuk dijadikan tempat
wisata keluarga. Pengunjung juga biasa melakukan aktivitas lari pagi saat pagi
atau sore hari. Udara sejuk serta pemandangan yang indah di taman ini memang
sangat pas untuk melakukan berbagai hal.
Alamat:
Keplaksari, Peterongan, Kec. Jombang, Jawa Timur 61481
2). Taman
Tirta Wisata
Foto: rayaza_hsb on Instagram
|
Taman yang
satu ini juga tak kalah menariknya dari Taman Keplaksari. Pasalnya Tirta Wisata
ini menyugukan beberapa fasilitas yang menyenangkan, mulai dari kolam pancing,
kolam renang, lapangan tenis, sampai tempat jogging. Sejuknya udara di
tempat ini rasanya cocok untuk sekadar menghilangkan penat.
Alamat: Jl. Soekarno - Hatta No.12, Keplaksari, Kec. Jombang, Kabupaten
Jombang, Jawa Timur 61481
3). Wana
Wisata Sumberboto
Foto: kiqi.l.j on Instagram
|
Jika kamu
ingin merasakan udara yang sejuk, pemandangan yang indah, dan tempat yang
nyaman, maka kamu bisa datang ke Sumberboto. Ya, pasalnya tempat
rekreasi ini berlatar pemandangan gunung yang indah yang akan
membuatmu takjub ketika melihatnya. Disamping itu, Sumberboto juga memiliki
beberapa fasilitas menarik, seperti area bermain anak, kolam renang, warung
makan, dan lain-lain.
Sumberboto
juga sering dijadikan pilihan untuk tempat camping bagi para mahasiswa.
Memang infrastruktur di tempat ini membuat para wisatawan mudah untuk
menemukan apa yang diinginkan. Rasanya mengajak sanak keluarga untuk melihat
keindahan alam di Sumberboto adalah pilihan yang tepat.
Alamat: Jalan Raya Japanan, Mojowarno, Kec. Jombang, Jawa Timur 61475
4). Kedung
Cinet
Foto: vevi_alma on Instagram
|
Salah satu
spot wisata yang cukup di favoritkan oleh traveler saat berkunjung ke
Jombang yakni Kedung Cinet. Pasalnya objek wisata alam yang satu ini tidak
kalah menariknya dengan daerah lain, bahkan Kedung Cinet ini di juluki sebagai
Green Canyon mini di kota Jombang.
Kawasan di
sekitaran kedung ini terbilang masih asri dan alami. Kedung Cinet semakin
terkenal setelah banyak traveler yang mengeksposnya ke social media.
Selain memiliki pemandangan yang indah, pengunjung juga tidak dikenakan biaya
saat berkunjung ke Kedung Cinet.
Alamat: Klitih, Plandaan, Kec. Jombang, Jawa Timur
Alamat: Klitih, Plandaan, Kec. Jombang, Jawa Timur
5). Goa
Sigolo-Golo
Foto: ivan.adi45 on Instagram
|
Tempat
wisata alam di Jombang yang satu ini mungkin belum terekspos atau diketahui
oleh khalayak ramai, yaitu Goa Sigolo-Golo. Di tempat ini, pengunjung akan
melihat rimbunnya pepohonan yang terlihat masih sangat alami. Selain itu,
pemandangan pegunungan yang megah juga seakan membuat daya tarik tersendiri
untuk memandanginya.
Pemandangan
indah di tempat ini rasanya sangat cocok sebagai tempat berfoto. Sedang mencari
spot wisata dengan pemandangan indah dan tenang? langsung saja datang ke Goa
Sigolo-Golo.
Lokasi: Dusun Kraten, Desa Panglungan, Kecamatan Wonosalam, Jombang
6). Air
Terjun Sekar Pudak Sari
Foto: sinyoureh on Instagram
|
Air Terjun
Sekar Pudak Sari terletak di Dusun Wonokerso. Untuk menemukan objek wisata di
Jombang yang satu ini cukup mudah, yakni hanya perlu menemukan SMP Negeri
2 Wonosalam terlebih dahulu. Karena letaknya berada tepat di belakang SMP
tersebut, atau berjarak sekitar 1 km melalui jalan setapak.
Meskipun
tidak memiliki air terjun yang tinggi, namun spot wisata ini tetap menjajikan
keindahan tersendiri bagi para pengunjung. Hijaunya pepohonan di sekitaran air
terjun ini membuat sebuah keistimewaan tersendiri.
Lokasi: Desa Wonokerso, Wonokerto, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten
Jombang, Jatim
7). Air
Terjun Tretes
Foto: rachmat_l on Instagram
|
Air Terjun
Tretes merupakan sebuah destinasi wisata alam yang terletak di desa Galengdewo,
atau lebih tepatnya berada sekitar 40 km dari pusat kota Jombang.
Air terjun
yang memiliki ketinggian 158 meter atau berada di ketinggian 1.250 meter di
atas permukaan laut. Air terjun di tempat ini memiliki aliran air yang sangat
deras dan kurang bersahabat. Maka pengunjung di himbau untuk berhati-hati saat
berada di area air terjun.
Alamat: Pengajaran, Galengdowo, Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur
Alamat: Pengajaran, Galengdowo, Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur
8).
Sendang Made
Objek wisata
berikutnya ini merupakan salah satu yang menjadi andalan di kota Jombang,
bernama Sendang Made. Cagar budaya ini sendiri berada di desa Made.
Untuk
mencapai lokasi Sendang Made, pengunjung perlu berjalan menggunakan jalan
setapak yang sudah dibuat oleh pengelola tempat ini. Walau lokasinya berada di
hutan, akses jalan yang memadai membuat para pengunjung mudah untuk menjangkau
lokasi Sendang made.
Lokasi: Desa Made, Kecamatan Kudu, Jombang
Lokasi: Desa Made, Kecamatan Kudu, Jombang
Komentar
Posting Komentar